Sabtu, 12 Desember 2015

Berbagai Jenis Makanan Orang Tionghoa Di Indonesia

Masakan Tionghoa atau biasa kita sebut masakan Chinese Food banyak kita jumpai hampir di semua rumah makan atau restoran yang ada di Indonesia. 
Masakan Tionghoa-Indonesia juga dapat bervariasi tergantung dari tempat. Sebagai contoh di berbagai tempat di pulau Jawa, masakan ini menjadi bagian dari budaya setempat
Berikut adalah beberapa jenis makanan khas Tionghoa yang sudah populer di Indonesia
1. Kwetiau adalah sejenis mie Tionghoa berwarna putih yang terbuat dari beras. Dapat digoreng ataupun dimasak berkuah. Kwetiau merupakan makanan yang cukup populer di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang banyak didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Kwetiau pada umumnya identik dengan etnis Hokkian dan Tio Ciu. Dalam penyebarannya di Indonesia, etnis Hokkian dan Tio Ciu berbeda dalam hal penyajian kwetiau. Etnis Hokkian yang banyak berdiam di Sumatera terkenal dengan kwetiau Medan yang memakai bakso ikan, lapchiong (sosis babi), dan telur bebek. Sedangkan etnis Tio Ciu yang banyak berdiam di Kalimantan terkenal dengan kwetiau sapi yang memakai daging sapi dan jeroannya seperti babat. Dalam perkembangannya muncul varian baru yang dikenal dengan sebutan kwetiau siram.

2. Bihun atau mihun merupakan nama salah satu jenis makanan dari Tiongkok, bentuknya seperti mie namun lebih tipis. Bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu “Bi” artinya beras dan “hun” artinya tepung. Bahan baku bihun sendiri terbuat dari tepung beras. Makanan tersebut sangat terkenal dari negara China dan Asia Selatan, seperti India.

3. Fu yong hai atau Fu yung hai adalah masakan Tionghoa yang dibuat dari telur yang didadar dengan campuran berupa sayuran, daging, atau makanan laut. Isi campuran bisa berupa daging babi, daging ayam, daging sapi, daging kepiting, dan sebagainya yang dicincang halus. Fu yong hai dimakan bersama saus asam manis yang biasanya terbuat dari tomat dan kacang polong tetapi ada juga saus yang disertai dengan potongan nanas di dalamnya. Nama Fu yung hai berarti potongan telur fu yung, yang berasal dari resep penduduk China daratan dari Shanghai.


4. Cakwe adalah salah satu penganan tradisional Tionghoa. Di Indonesia, cakwe dijual di toko atau dijajakan oleh pedagang kaki lima di beberapa daerah di tanah air. Cara penyajian pun beragam seperti di daerah Solo, Jawa Tengah, penyajiannya disertai susu kedelai. Sedangkan di daerah lain, Cakhwe disajikan dengan sambal asam cair. Cakhwe di China sendiri dimakan dengan cara mencelupkannya ke dalam bubur panas atau dimakan bersama susu kedelai manis maupun asin.


5. Siomai atau siomay adalah salah satu jenis dim sum. Kulit siomai adalah serupa dengan kulit pangsit. Dalam masakan Indonesia terdapat berbagai jenis variasi siomai berdasarkan daging untuk isi, mulai dari siomai ikan tenggiri, ayam, udang, kepiting, atau campuran daging ayam dan udang. Bahan untuk isi dicampur dengan sagu atau tapioka. Dalam resep masakan China, siomai diisi daging babi cincang yang dibungkus kulit yang tipis dari tepung terigu. Walaupun demikian, siomai juga dibuat dari udang, daging kepiting, atau daging sapi. Siomai dibuat berbentuk silinder, dan di atasnya diberi hiasan seperti telur kepiting, parutan wortel, atau kacang polong. Setelah dimatangkan dengan cara dikukus, siomai dimakan dengan cuka atau kecap asin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar